Integrasi Riskesdas 2018 dengan Susenas Maret

1837

Bekasi – Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, SpM(K). membuka secara resmi Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Tingkat Pusat Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 di Bekasi (29/1). Rakornis merupakan titik awal dimulainya kegiatan Riskesdas 2018 di lapangan.

Menkes memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi terhadap seluruh jajaran di lingkungan Badan Litbang Kesehatan atas komitmen yang diberikan dalam menyediakan bukti ilmiah melalui penelitian dan pengembangan kesehatan.

“Mengumpulkan data bukanlah pekerjaan yang mudah, Riskesdas bergabung dengan Susenas merupakan hal yang luar biasa penting karena akan dapat dilihat disparitas”, ujar Menkes.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Litbang Kesehatan, dr. Siswanto, MHP., DTM  berharap agar seluruh peserta yang hadir dapat berperan aktif dalam mensukseskan tiap tahapan kegiatan Riskesdas 2018. Peran aktif peserta Rakornis akan menentukan kualitas data yang dihasilkan.

“Dengan kualitas data yang bagus, tentunya akan bermanfaat bagi perencanaan kesehatan yang berbasis bukti’, tegas Siswanto.

Riskesdas merupakan penelitian bidang kesehatan berbasis komunitas yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Badan Litbang Kesehatan telah mengadakan Riskesdas sebanyak dua kali yakni pada tahun 2007 dan 2013.  Dalam hal metode dan kerangka sampel Riskesdas, Badan Litbang Kesehatan bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Berbeda dengan Riskesdas terdahulu, Riskesdas 2018 terintegrasi dengan Susenas Maret 2018. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung kebijakan one data.

Deputi Bidang Statistik Sosial, BPS, M. Sairi, MA. menyatakan bahwa BPS siap mendukung setiap tahapan Riskesdas 2018.

Kegiatan dihadiri oleh BPS, Bappenas, Kemendagri, unit utama di lingkungan Kementerian Kesehatan, Para Kepala Dinas Provinsi atau yang mewakili, Para Kepala BPS provinsi atau yang mewakili, Pengurus PDGI, PJT provinsi, PJO provinsi, tim pakar dan tim validasi, WHO dan Unicef. (ES)