Hasil SKAM RT sebagai Baseline Data Kualitas Air Minum Aman

3010

Jakarta – Sebagai rangkaian peringatan Hari Air Sedunia yang jatuh pada tanggal 22 Maret 2021,  Direktorat Kesehatan Lingkungan (Direktorat Kesling) bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) menyelenggarakan Diseminasi Hasil Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAM RT) di Indonesia (01/04/2021).

SKAM RT merupakan studi yang dilakukan pada tahun 2020 dengan target jumlah sampel rumah tanggal sebanyak 25.000 rumah tangga yang tersebar di 34 provinsi. Studi dilakukan oleh Badan Litbangkes dalam hal ini Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat bekerja sama dengan Direktorat Kesling, Direktorat Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan. Badan Pusat Statistik memberikan dukungan dari sisi metodologi.

“7 dari 10 rumah tangga di Indonesia mengonsumsi air minum dari sarana yang terkontaminasi yaitu Escherichia coli,” papar Doddy Izwardi, Kepala Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat, Badan Litbangkes saat menyampaikan hasil SKAM RT. 

Lebih lanjut Doddy menyampaikan bahwa hal tersebut mengingatkannya bahwa ada 1 dari 3 balita stunting. Stunting erat kaitannya sanitasi, sarana air untuk minum.

Hasil studi juga menyatakan bahwa akses air minum layak sebesar 93% dimana 97,6% berada di perkotaan dan 87,1% di perdesaan. Hanya 11,9% akses air minum aman dengan 15,3% berada di perkotaan dan 8,3% di perdesaan. Hal tersebut merupakan tantangan yang perlu dihadapi karena target SDGS 2030 sebesar 100% akses layak dan air minum aman. 

Untuk menghadapi tantangan tersebut dibutuhkan kerja sama dari semua sektor karena merupakan program multi dimensi.

Di kesempatan yang sama, Direktur Kesehatan Lingkungan, Vensya Sihotang mengatakan bahwa akses air minum yang aman merupakan hak asasi manusia yang harus dipenuhi.

“Diharapkan hasil SKAM RT dapat menjadi baseline data kualitas air minum rumah tangga Indonesia untuk mendukung tugas semua institusi pihak yang terlibat,” ujar Vensya.

Menindaklanjuti hasil studi tersebut, Vensya menyampaikan bahwa akan dilakukan pengawalan sampai seluruh kabupaten kota agar dapat melaksanakan pemantauan kualitas air minum yang dikonsumsi rumah tangga dipastikan aman. Diharapkan 50% kabupaten/kota telah siap untuk melaksanakan secara mandiri sebagai bagian dari kinerja pengawasan kualitas air minum sampai dengan pengelolaan hilir dalam hal ini adalah Rumah Tangga.

Dalam kesempatan ini juga dilakukan penyerahan hasil SKAM RT tahun 2020 dan Pengawasan Kualitas Air Minum tahun 2020-2030  kepada Kementerian PPN/Bappenas. Penyerahan secara simbolik dilakukan oleh Kepala Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat dan Direktur Kesehatan Lingkungan  kepada Direktur Perumahan dan Pemukiman, Tri Dewi Virgiyanti.

Kegiatan yang berlangsung secara daring dan luring ini dihadiri oleh para pakar di bidangnya, jajaran Kementerian Kesehatan serta lintas sektor. (Evi Suryani)